Kontes ikan cupang saat
ini telah merebak ke mana-mana. Bak jamur di musim hujan bermunculan
pula klub penggemar ikan hias ini. Maraknya kontes tak ubahnya ajang
fashion show bagi ikan kesayangan kita. Lewat kontes tersebut dapat
diukur kualitas ikan yang anda miliki. Sebab dalam kontes terdapat
mekanisme serta standar nilai yang berlaku universal. Jangan sampai ikan
kita hanya bagus bagi kita pemiliknya sedang di mata orang lain tak
ubahnya (maaf) cupang hasil reject. Tentunya banyak penggemar yang tak
ingin kehilangan muka di arena kontes.
Banyak
cara yang dilakukan untuk membuat ikan kita tampil cantik dan indah.
Pemeliharaan yang rutin dan telaten akan membuat ikan kita sehat serta
prima. Efeknya ikan kita akan menampilkan keindahannya secara maksimal.
Namun banyak hobiis yang enggan untuk melakukan perawatan secara
intensif. Mereka hanya menginginkan untuk meraih gelar juara. Banyak
cara dilakukan salah satunya adalah dengan cara melakukan salon terhadap
ikannya.
Bagi
hobiis pemula istilah menyalon cupang mungkin terdengar kurang familiar
di telinga. Namun bagi para penikmat kontes salon bukanlah hal yang
asing. Menyalon ikan pada dasarnya sama seperti salon bagi manusia.
Yakni merubah penampilan agar terlihat baik rupa dan indah. Namun
sayangnya kegiatan menyalon merupakan cara instan yang ditempuh hobiis
agar kelangenannya terlihat apik. Oleh karena itulah praktek menyalon
pada saat kontes sangat dikecam oleh para peserta. Bahkan juri tak segan
melakukan diskualifikasi bagi ikan yang disinyalir disalon.
Tapi
bagaimana cara menyelon cupang itu? Mungkin kita akan bertanya-tanya
dalam pikiran kita. Saya akan memberikan sedikit info sebatas apa yang
saya ketahui mengenai salon cupang.
Peralatan yang dibutuhkan:
- Serok halus
- Cawan
- Piring dan kain halus
- Es batu
- Gunting bermata tipis yang tajam
- Pinset
- Silet/cutter
Ikan cupang
merupakan ikan yang aktif dan lincah. Ketika ditangkap dengan serok
ikan ini kan menggelepar dan meronta agar dapat dilepaskan. Untuk
melakukan penyalonan pertamakali dilakukan pembiusan terhadap ikan. Hal
ini bertujuan agar ketika dilakukan penyalonan sirip atau tubuh ikan
tidak terluka. Karena penyelonan cupang tak ubahnya usaha operasi
plastik yang melibatkan peralatan yang tajam dan dapat melukai ikan.
Meskipun istilah yang digunakan adalah bius tetapi tak melibatkan obat
bius sama sekali. Melainkan hanya sebongkah kecil batu es untuk membuat
ikan kehilangan kesadaran.
Ikan
cupang pada dasarnya tidak membutuhkan obat bius lantaran ukuran
tubuhnya yang kecil. Berbeda dengan pembiusan ikan seperti arwana yang
menggunakan cairan kimiawi agar membuat ikan pingsan. Ukuran cupang yang
kecil sulit untuk menentukan dosisnya. Masukkan ikan ke dalam cawan.
Perlahan tambahkan es batu hingga air menjadi dingin. Ikan tidak boleh
dimasukkan dalam air dingin secara mendadak sebab dapat merusak sistem
keseimbangan tubuhnya yang berujung kematian. Oleh karena itu tunggu es
batu hingga meleleh dan membuat air menjadi dingin. Perlahan ikan akan
kehilangan keseimbangan dan terlihat terhuyung-huyung setelah air
menjadi dingin. Ikan pun menjadi lemas dan tubuhnya mulai membiru serta
insangnya membuka lebar.
Bila ikan
telah menunjukkan gejala di atas operasi harus segera dijalankan.
Operasi dilakukan secara cepat dan tidak boleh lebih dari tiga menit.
Angkat ikan yang telah terbius letakkan di atas kain halus yang
ditempatkan di atas piring. Biarkan tubuh ikan tergenangi air setengah
badan. Tujuannya agar sirip dapat terbuka dan tidak lengket. Sehingga
dapat meminimalisir kejadian salah operasi. Selanjutnya kita dapat
melakukan eksekusi pada bagian tubuh ikan yang dirasa perlu untuk
dilakukan penyalonan.
Mungkin
pertanyaan bagian mana yang disalon ada dalam kepala anda? Jelas
jawabannya ada di sirip. Bagian sirip yang menjadi target utama bedah
plastik jalanan ini. Berikut ini bentuk penyalonan yang saya ketahui :
1. Mencabut tulang sirip
Ikan yang bagus adalah
ikan yang mempunyai sirip dengan komposisi harmonis dan rapih. Maksudnya
susunan seritnya teratur dan konsisten. Misal ikan dengan jenis serit
empat, pada ekornya harus terdapat serit dengan cabang yang sama. Sering
yang terjadi cupang memiliki tulang sirip yang tidak harmonis. Operasi
dapa dilakukan dengan mencabut tulang sirip yang tidak teratur tersebut.
Ikan yang telah
dibius sebelumnya telah dipilih bagian tulang sirip yang hendak dicabut.
Selaput sirip di sekitar tulang tersebut dibeset dengan cutter agar
memudahkan pencabutan. Setelah tulang siring tersebut terpisah dari
selaput sirip lakukan pencabutan dengan menggunakan pinset secara lembut
dan cepat. Tari dengan kencang hingga sirip tercabut. Ingat tercabut,
bukan terputus akibat tekanan pinset. Tulang sirip yang tercabut akan
menimbulkan pendarahan hebat pada bagian tubuh ikan tersebut. Setelah
selesai masukkan ikan dalam larutan anti biotik agar terbebas dari
penyakit.
2. Menggunting serit lebih/patah
Terkadang ada bagian
serit yang lebih panjang dari serit yang lain. Hal ini tentunya akan
mempengaruhi penilaian dewan juri di gelanggang kontes. Mensiasatinya
cukup dengan melakukan pengguntingan. Namun perlu diingat pengguntingan
harus dilakukan secara miring sehingga hasil potongan membentuk sudut
lancip. Sebab jika tidak dipotong melancip serit akan tumbuh kembali
cenderung bengkok. Serit patah juga acap kali menjadi momok menakutkan.
Ikan yang sudah disiapkan kontes mendadak mengalami petah serit akibat
penangkapan yang kasar sering terjadi. Caranya juga cukup dibereskan
dengan gunting.
Praktik terlarang
Kegiatan menyalon cupang merupakan
praktik haram dalam dunia kontes. Sebab tak ubahnya upaya curang guna
mendongkrak penampilan cupang secara instan. Sanksi bagi penyalon dalam
kontes dapat berupa pengurangan poin bahkan diskwalifikasi.